CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Senin, 25 Januari 2010

IT Indonesia Peringkat 59 Dunia





Informasi Teknologi – Indonesia harus kembali diganjar prestasi buruk soal industri teknologi informatika (TI). Kali ini Indonesia harus turun peringkat dalam indeks daya saing industri teknologi TI.

Hasil penelitian yang dilakukan Economics Intelligent Unit (EIU) yang disponsori BSA, menempatkan Indonesia diposisi 59 dunia, turun satu peringkat dari hasil studi sebelumnya di tahun 2008.


“Penelitian ini menunjukkan kalau negara yang memiliki hukum yang tegas terhadap hak kekayaan intelektual umumnya akan unggul dalam indeks daya saing IT,” jelas Direktur BSA Asia Pasifik Claro Parlede, saat konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/10/2009).


Penelitian yang telah memasuki tahun ketiga ini dilakukan dengan membandingkan perkembangan TI di 66 negara untuk melihat sejauh mana indeks daya saing TI di negara-negara tersebut.

19 dari 20 negara peringkat teratas dalam daftar indeks daya saing TI tahun lalu, kembali masuk ke dalam jajaran negara paling kompetitif.

“Lima negara dengan TI paling kompetitif di Asia Pasifik adalah Australia, Singapura, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Selandia Baru,” sambung Claro.

“Sangat penting bagi pemerintah untuk mendukung inovasi dan mengambil langkah untuk merangsang hasil sektor Informasi Teknologi TI dalam menarik investor” imbuhnya.

Read More......

Pesawat Antariksa Roket Bertenaga Nuklir Rusia Misi ke Planet Mars

/>




Tahukah anda, Pesawat Antariksa Roket Bertenaga Nuklir Rusia untuk Misi ke Planet Mars yang akan di desain dari dasar pada tahun 2012 mendatang, di perkirakan menelan biaya sekitar 580 juta USD atau sekitar 5,8 trilyun rupiah untuk pembangunannya.


Kata Perminov. Ini akan didasarkan sekitar reaktor nuklir berkapasitas megawatt, yang jauh lebih kuat daripada reaktor nuklir kecil yang menjadi pembangkit beberapa satelit militer Rusia.

Seperti dilansir kantor berita RiaNovosti, Anatoly Perminov, Russian Federal Space Agency, menyebutkan bahwa Komisi pemerintah beranggapan kalau rencana itu sangat krusial. Namun demikian begitulah adanya jika ingin mempertahankan keunggulan kompetitif dalam ruang perlombaan.

“Proyek ini bertujuan untuk menerapkan skala besar program eksplorasi ruang angkasa, termasuk misi berawak ke Mars, perjalanan antar planet, penciptaan dan pengoperasian pos-pos planet”, kata Perminov. Tapi ia telah menghentikan pengajuan sebuah basis permanen di Mars.
Presiden Dmitry Medvedev mendukung proyek tersebut, dan mendesak pemerintah untuk mencari dana. Jika proyek berjalan nantinya, itu akan menjadi dorongan besar untuk program luar angkasa Rusia. Rusia saat ini menggunakan roket pendorong Soyuz yang telah berumur 40 tahunan, dan berencana untuk mengganti nya dengan yang lebih baik lagi.


Sourche : http://www.beritateknologi.com/rusia-persiapkan-roket-nuklir-yang-diperuntukkan-untuk-misi-berawak-mars/

Read More......